Jumat, 16 Maret 2012

Resensi Buku "Negeri 5 Menara"


Judul buku                  :           Negeri  5 Menara
Pengarang                   :           A. Fuadi
Penerbit                       :           PT Gramedia Pusat Utama
Kota tempat terbit       :           Jakarta
Tahun terbit                 :           2009
Tebal                           :           xiii +  423 halaman
Harga                          :           Rp 50.000,00


Alif Fikri yang berasal dari Maninjau, Bukittinggi, adalah seorang anak desa yang sangat pintar. Ia dan teman baiknya, Randai, memiliki mimpi yang sama: masuk ke SMA dan melanjutkan studi di ITB, universitas bergengsi itu. Selama ini mereka bersekolah di madrasah atau sekolah agama Islam. Mereka merasa sudah cukup menerima ajaran Islam dan ingin menikmati masa remaja mereka seperti anak-anak remaja lainnya di SMA. Alif mendapat nilai tertinggi di sekolahnya yang membuatnya merasa akan lebih terbuka kesempatan untuk Amak (Ibu) memperbolehkannya masuk sekolah biasa, bukan madrasah lagi. Namun Amak menghapus mimpinya masuk SMA. “Beberapa orang tua menyekolahkan anaknya ke sekolah agama karena tidak cukup uang untuk masuk ke SMP atau SMA. Lebih banyak lagi yang memasukkan anaknya ke sekolah agama karena nilainya tidak cukup. Bagaimana kualitas para buya, ustad, dan dai tamatan madrasah kita nanti? Bagaimana nasib Islam nanti? Waang punya potensi yang tinggi. Amak berharap Waang menjadi pemimpin agama yang mampu membina umatnya,” kata Amak yang membuat harapan anaknya masuk SMA pupus.

Dengan membaca pembuka novel tersebut, dapat dengan mudah kita menerka nuansa apa yang akan kita rasakan sampai pada selesainya novel ini. Ya, nuansa Islam. Pembukaan ini merupakan pembukaan yang baik di mana pembaca dapat berharap banyak dan berimajinasi akan jadi apa Alif ini. Pemimpin negara? Atau pemimpin besar agama? Sayangnya sampai akhir, penulis kurang mampu memperlihatkan dinamika dalam cerita. Klimaks cerita kurang menonjol sehingga pembaca merasa dinamika cerita sedikit datar. Setelah selesai membaca, pembaca akan merasa cerita belum selesai setuntas-tuntasnya. Hal ini mungkin disebabkan karena penulis mendasarkan ceritanya pada kisah nyata dan tidak ingin melebih-lebihkannya. Mungkin akan lebih baik jika penulis membuat konflik-konflik yang lebih tegang atau menuliskan ending yang lebih memukau pembaca.

Gaya bahasa yang digunakan dalam novel ini sangat menarik. Ringan, deskriptif, dan mengalir serta mampu memperkaya kosakata dan wawasan berbagai macam bahasa daerah. Di dalam novel ini terdapat bahasa daerah Maninjau, Medan, Sunda, dan Arab. Tidak tertinggal catatan kaki di bagian bawah yang menjelaskan arti dari kata tersebut. Ungkapan-ungkapan dan peribahasa juga terdapat dalam penulisannya, seperti “man jadda wajada” yang paling sering dicantumkan. “Siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil.” Ungkapan-ungkapan seperti ini sangat penting dalam sebuah novel karena mampu memberikan semacam trade mark yang membuat novel ini lebih terkenang di hati pembaca.

Novel ini menceritakan berbagai kisah sederhana kehidupan di Pondok Madani, pesantren modern yang akhirnya menampung Alif di dalamnya. Suka, duka, persahabatan, dan pengajaran-pengajaran PM yang sederhana namun mengena. PM berbeda dengan sekolah agama lainnya karena di sini para murid dilatih untuk menjadi intelektual dan mampu menganalisa berbagai ilmu dari sudut pandang Islam. Sehari-harinya mereka wajib menggunakan bahasa Arab dan bahasa Inggris. Jika melanggar, tidak mungkin tidak terlepas dari hukuman. PM sangat ketat dengan pengawasan dan kedisiplinannya.

Biarpun masuk karena terpaksa, namun Alif mulai menyukai kehidupan di pondok. Terlebih lagi, ia sangat menikmati hidup persahabatannya dengan Sahibul Menara – sebuah sebutan penghuni PM terhadap Alif dan 5 teman lainnya – yang selalu berkumpul di bawah menara tertinggi di Pondok Madani. Mereka adalah Said, Baso, Raja, dan Atang. Persahabatan lekat yang dijalin bersama sangat cukup menjadi penghiburan bagi Alif. Tapi di satu sisi ada kegelisahan mengetahui teman baiknya – Randai – sudah masuk SMA terbaik yang pernah mereka idamkan bersama, sudah melewati masa SMA dengan penuh tawa, dan dengan bahagia berhasil merebut impian mereka tertinggi: masuk universitas di ITB. Pertanyaan “jadi apa aku nanti?” terus terngiang dalam kepalanya mengingat ijazah PM tidak diakui walaupun sangat diakui di luar negeri. 

Satu lagi kelebihan novel ini. Pembaca tidak akan bosan membaca kehidupan di pondok karena penulis rupaya menggunakan alur campuran. Ia memulai cerita dengan mengambil setting Alif yang sudah bekerja lalu mulai masuk ke dalam ingatan-ingatan Alif akan kehidupannya dulu di Pondok Madani. Setelah cukup panjang menceritakan tentang pondok, ia mulai beralih lagi ke kehidupan Alif masa sekarang.

Novel ini dapat menjadi satu pengharapan bagi Indonesia, setidaknya masih ada pemuda di luar sana yang rela memberikan dirinya dipakai masa depan. Bukan menempatkan masa depan di tangan sendiri untuk ia tentukan. Merupakan satu penghiburan bahwa masih ada orang-orang yang sungguh-sungguh rela belajar dan mengasah diri untuk dapat memberikan sumbangsih pada dunia, terutama pada tanah airnya sendiri. Namun novel ini juga dapat menjadi kisah yang mengiris hati karena menyadarkan kita bahwa hampir tidak ada generasi muda yang seperti itu, bahkan mungkin.. Termasuk kita sendiri?

Manfaat Lidah Buaya untuk wajah, rambut, tubuh dan kesehatan Kita


1.Mengatasi radang kulit
Radang kulit sering kali muncul, misalnya akibat sinar X kala operasi, terpapar sinar matahari terlalu lama ataupun luka akibat trauma. Banyak ahli yang mengandalkan cairan (gel) yang diambil dari daging daun lidah buaya untuk mengatasi keluhan/gangguan ini.

2. Merawat kulit 
Lidah buaya juga melembapkan kulit. Khasiat ini sudah dikenal sejak zaman Cleopatra. Tak heran kalau hampir 70% produk kosmetik saat itu intisarinya adalah gel lidah buaya. Zat lignin yang dikandungnya diyakini dapat menembus sekaligus meresap ke dalam kulit serta menahan hilangnya cairan dari permukaan kulit. Dengan demikian kulit jadi tidak cepat kering sementara kelembapannya tetap terjaga.

dan Manfaat Lidah Buaya yang lainnya yaitu

  • Mengobati luka usus
Ini terjadi karena makanan yang masuk tidak terkontrol atau terlalu sering mengonsumsi makanan "keras" yang kelewat merangsang asam lambung. Konsumsi lidah buaya diyakini dapat menyembuhkan luka usus karena mengandung zat saponin yang mampu membersihkan usus sekaligus bersifat antiseptik. Senyawa antrakuinonnya berfungsi sebagai antibiotik, dan zat-zat lainnya berfungsi menjalankan peran epitelisasi atau merangsang pertumbuhan jaringan kulit dari sel-sel baru.

  • Menyembuhkan penyakit langganan
Siapa sangka kalau lidah buaya ternyata dapat mengatasi berbagai penyakit langganan pada anak-anak maupun dewasa, antara lain demam, nyeri lambung/mag, sembelit, wasir, bisul, batuk, radang tenggorokan, sariawan, ruam, gigitan serangga, bahkan menghilangkan jerawat dan mengikis noda hitam di wajah.
  • Membantu metabolisme tubuh dan regenerasi sel
Kandungan enzim cellulose, amylose, protein dan biogenik simulator merupakan zat aktif dapat membantu metabolisme dan merangsang pertumbuhan dan regenerasi sel-sel kulit.
  • Penyubur rambut
Cara Meramu: 2 pelepah lidah buaya dicuci lalu kupas. Isinya digosokkan pada kulit kepala yang telah dikeramas pada sore hari. Bungkus dengan kain. Keesokan harinya rambut dibilas. Lakukan setiap hari selama 3 bulan.
  • Penurun kadar gula darah
Cara Meramu: 1 pelepah lidah buaya ukuran besar (kira-kira seukuran telapak tangan) dibersihkan dengan mengupas kulit dan durinya. Rendam sekitar 30 menit dalam air garam. Remas sebentar lalu bilas di bawah air yang mengalir (air kran). Rebus dengan 3 gelas air hingga mendidih. Dinginkan. Minum sebanyak 1/2 gelas, 2 sampai 3 kali sehari.

serta Kandungan yang ada Di Lidah Buaya pun bejibun banyaknya  Lidah Buaya terbukti menyimpan zat-zat penting seperti vitamin A, B1, B2, B3, B21, C, E, kolin, inositol, dan asam folat. Kandungan mineralnya adalah kalsium, magnesium, potasium, sodium, besi, zinc, dan kromium. Kandungan enzim-enzimnya, antara lain amylase, catalase, cellulose, carboxypeptidase, carboxyhelolase, dan brandykinase yang semuanya amat penting bagi metabolisme tubuh. Lidah buaya pun ternyata memiliki kandungan beragam asam amino, yakni arginine, asparagin, asparatic acid, analine, serine, valine, glutamat, threonine, glycine, lycine, yrozine, proline, histidine, leucine, dan isoliucine.

Kamis, 15 Maret 2012

Bahaya Pemakaian Headset Bagi Telinga Dan Otak


Kebiasaan mendengarkan portable music player (PMP), seperti MP3 player, bisa membuat telinga cedera. Itu terjadi jika kita terlalu sering memakai earphone atau headphone bervolume tinggi.

Berdasar penelitian, efek buruk datang jika menggunakan earphone selama lima jam dalam seminggu. Dampaknya adalah kerusakan permanen pada telinga.Kemungkinan terbesar hal itu terjadi pada usia muda. 

Saat ini mungkin dampaknya belum terlihat, namun kelak akan terasa. “Mendengarkan pemutar musik personal secara reguler dalam volume tinggi ketika muda sering kali tidak berdampak pada pendengaran. Namun, kelak kemampuan mendengar bisa menghilang,” jelas salah seorang peneliti pada International Herald Tribune.

Pernyataan itu diberikan sembilan peneliti dari Committee on Emerging and Newly Identified Helat Risks. Bahkan, mereka juga menyatakan bahwa risiko kehilangan pendengaran akan didapatkan di pertengahan usia 20-an.Bagaimanapun, mendengarkan musik melalui media portabel juga menimbulkan dampak lain. Musik bisa mengisolasi pendengarnya dari khalayak ramai. Ketika mengemudi, musik dapat meningkatkan risiko hilangnya pendengaran terhadap situasi sekitar.Penyebab gangguan pendengaran memang beragam. Bergantung juga pada usia seseorang. Suara terbagi atas beberapa tingkat. Suara ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 dB, sedangkan untuk anak-anak 20 sampai 40 dB. Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 dB atau lebih yang masih dapat didengar manusia.

Gelombang elektromagnetik berpengaruh terhadap listrik otak, namun menjadi pertanyaan seberapa besar pengaruh gelombang tersebut terhadap kerusakan otak? sampai saat ini belum ada satupun bukti medis yang kuat untuk membuktikan itu. Meskipun gelombang elektromagnetik berpengaruh terhadap otak tikus, namun tidak terbukti pada otak manusia 

Sampai saat ini beberapa penelitian di Eropa pada gelombang elektromagnetik terhadap tumor otak tidak dapat membuktikan efek tersebut.Mengenai pengaruh terhadap telinga, paparan musik dengan earphone dapat mempengaruhi ambang pendengaran , terutama bila dilakukan dengan volume keras dan jangka waktu lama.

Beberapa cara untuk mengurangi kerusakan pendengaran adalah dengan mengurangi volume suara dan mengurangi waktu untuk mendengarkan dengan earphone. Namun seringkali juga orang-orang menggunakan earphone pada tempat-tempat yang ramai seperti stasiun kereta, terminal bus ,dsb, jadinya tanpa sadar cenderung untuk meningkatkan volume earphone lebih keras lagi. Beberapa saran untuk mengurangi efek samping misalnya menggunakan headphone yang besar (tipe yang lama), sehingga suara lebih terdistribusi dan lebih menutup suara bising dari luar dibandingkan earphone yang kecil. Tipe earbuds yang kecil mempunyai speaker kecil dengan volume besar yang diletakan di lubang telinga sudah pasti memberikan efek lebih besar pada pendengaran dibandingkan dengan headphone yang hanya ditempel pada telinga luar.

High Heels: Fashion Atau Bahaya?


Siapa sih yang tidak jatuh cinta dengan high heels atau sepatu berhak tinggi? Boleh saja. Tapi sadari juga beberapa potensi bahaya penggunaan high heels.

Berbagai desainer papan atas berlomba-lomba menciptakan desain variatif untuk high heels, yang harganya menjulang tinggi. Tidak usah desainer papan atas, merek tanpa nama pun juga tidak mau kalah memproduksi high heels dengan harga mulai dari Rp 100.000-an.
Memang betul high heels membuat kaki terlihat lebih indah dan panjang. Para fashion stylist pun seringkali menyarankan kliennya untuk memakai high heels untuk memperoleh penampilan yang maksimal. Tetapi, tahukah Anda akan bahaya yang mengintai dari memakai high heels?
Kaki Anda adalah bagian tubuh yang paling menderita saat Anda memakai high heels. Mengapa? Karena kedua belah kaki Anda dipaksa untuk berjalan pada kondisi yang tidak normal. Bahaya kesehatan yang mengintai adalah kapalan, kaki bengkak atau radang dan stres pada kaki. High heels juga menyebabkan cedera otot kaki, nyeri pada persendian punggung dan sakit pada tulang telapak kaki.
Bila Anda berpikir bahwa permasalahan ini hanya bersifat sementara, maka Anda salah. Bahaya kesehatan ini bisa berkepanjangan, bahkan permanen. Penelitian membuktikan bahwa perempuan bisa menderita nyeri lutut dua kali lebih banyak daripada pria karena pemakaian high heels. Kemudian pemakain stiletto dapat menyebabkan tekanan lutut dan pinggul 25% setiap kali Anda melangkah.
Bukan hanya masalah sepatu berhak tinggi, tapi masalah usia pun bisa menjadi masalah bagi kesehatan kaki Anda. Semakin bertambah umur, semakin kaki bertambah lebar dan panjang. Bantalan kaki di tumit dan ujung kaki pun akan menipis. Saat Anda berjalan dengan posisi normal, kaki dan tumit pun akan bertambah kuat. Namun saat Anda memakai high heels (5 cm atau lebih),  maka kaki tidak bisa menahan beban secara rata dan tidak bisa menjaga keseimbangan.
Oleh karena itu, sebaiknya mulai batasi pemakaian high heels Anda hanya untuk acara tertentu. Dan jangan memakai hak yang lebih dari 4 cm, untuk pemakaian sehari-hari, sebaiknya gunakan sepatu dengan hak 2-3 cm saja.

Resensi Novel Surat Kecil Untuk Tuhan


Resensi Novel

Judul Buku                  : Surat Kecil Untuk Tuhan
Pengarang                   : Agnes Davonar
Penerbit                       : Inandra Publised, Jakarta
Tahun                          : 2008
Tebal  Novel                : 232 Halaman
Kategori                      : True Story (non fiksi)


Andaikan,…..  semua dapat terulang kembali,
Tetapi pernahkah anda berfikiran tentang itu?
Pernahkah anda mengira-ngira apa yang akan terjadi
Jika semuanya dapat terulang kembali?
Dalam novelnya ini, Agnes Davonar menekankan makna sebuah waktu dalam kehidupan di dunia ini.
Kisah nyata gadis berusia 13 tahun bertahan hidup dari kanker ganas paling mematikan di dunia.

Tuhan …………..
Andai aku bisa kembali
Aku tak ingin ada tangisan di dunia ini
Tuhan …………
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku
Terjadi pada orang lain
Tuhan ……………
Bolehkah aku menulis Surat Kecil Untuk-Mu?
Tuhan …………….
Bolehkah aku memohon satu hal kecil pada-Mu?
Tuhan ………………
Biakanlah aku bisa dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya.

Cuplikan diatas adalah sepenggal bait dari tulisan Gita Sesa Wanda Cantika atau yang sering dipanggil keke. Rabdosmiosarkoma atau kanker jaringan lunak  pertama di Indonesia. Keke adalah seorang gadis remaja berusia 13 tahun. Ketika divonis memiliki penyakit kanker mematikan tersebut dalam waktu 5 hari.

Kanker jaringan lunak menggerogoti bagian wajahnya sehingga terlihat seperti monster. Walau dalam keadaan sulit keke terus berjuang untuk tetap bersekolah seperti layaknya gadis normal lainnya.

Perjuangan panjang keke dalam melawan kanker ternyata membuahkan hasil Kebesaran Tuhan membuatnya dapat bersama keluarga serta sahabat yang ia cintai lebih lama. Keberhasilan Dokter Indonesia dalam menyembuhkan kasus kanker pertama kali terjadi di Indonesia ini menjadi prestasi yang membanggakan sekaligus membuat semua dokter dunia bertanya-tanya.

Namun kanker itu kembali setelha pesta kebahagiaan sesaat. Keke sadar nafasnya di dunia semakin sempit. Ia tidak marah pada Tuhan, ia justru bersyukur mendapatkan kesempatan untuk bernafas lebih lama dari lima hari bertahan 3 tahun lamanya, walaupun pada akhirnya ia harus menyerah. Dokterpun akhirnya  menyerah terhadap kankernya. Dinafas terakhir itulah ia menuliskan sebuah Surat Kecil Untuk Tuhan